Sunday, 27 December 2015

Konsep Seluas Samudera

Konsep Seluas Samudera
Artikel ini 100% hasil copas dari blog tetangga (sumber : http://alyn2805.blogspot.co.id )



Konsep hati seluas samudera sama dengan konsep laut.Hanya saja, kalimat “hati seluas
samudera” ini, gue adaptasi dari judul sebuah sinetron jaman dulu, salah satu sinetron yang lumayanlah menurut gue..Diakhir cerita baru gue ngeh dengan arti dari “hati seluas samudera” itu.Bahwa salah satu karakter di sinetron itu disebut sebagai seseorang yang memiliki hati seluas samudera.Dimana karakter tersebut memiliki kesabaran yang luar biasa menghadapi apa yang terjadi dalam kehidupannya, terutama anak-anaknya dengan kelakuan minus mereka. Dimana karakter tersebut sabar menerima apapun perlakuan anak – anaknya bahkan masuk penjara.Dan karakter tersebut juga digambarkan memiliki pengharapan dan sikap optimis yang sangat tinggi bahwa anak – anaknya dapat berubah.Samudera…Lebih luas dari lautanTak ada yang pernah bisa mengukur seberapaluasnya genangan air ini..Hati seluas samudera.. menunjukkan bagaimana luasnya sebuah hati. Ini berarti kita membicarakan ukuran hati yang sangat besar.. sebesar lautan .. berarti sebesar dua pertiga dari bumi,, karena dua pertiga bagian dari bumi dipenuhi oleh air.Tapi bukannya hati manusia ga lebih besar dari sekepal tangan?Ataupun kalau hati sering diasosiasikan dengan jantung, jantung juga tidak lebih besar dari kelapa bukan?Jadi?Ya tentu saja yang kita bicarakan disini adalahhati nurani. Hati nurani manusia.Jadi, saat hati nurani kita seluas samudera, berarti kita membicarakan hati yang seperti laut tidak mengenal batas – batas, yang tidak mengenal awal atau ujung.Maka dari itu, selalu ada ajaran untuk menghormati danmenyayangi orang lain, siapapun dia, tidak mengenal ras, agama, status ekonomi. Karena semua ini berasal darihati. Itulah mengapa cinta dan kasih sayang tidak mengenal wajah yang cantik, otak yang pintar, hobi yang sama atau kriteria – kriteria atau batasan – batasan tertentu. Cinta dan kasih sayang berasal dari hati yang sangat luas yang tidak mengenal batas dan rasa itu tidak mengenal awal apalagi ujung.Itu satu poin dari hati seluas samudera.Hati seluas samudera adalah ungkapan yang lebih menggambarkan bagaimana sebuah hatidapat menerima apa saja yang dijatuhkan ke dalamnya.. segala ‘pisau’ kehidupan yang terasa menyakitkan sampai ‘kue’ kehidupan yang terasa lezat. Semuanya dapat masuk kedalam hati yang memiliki ukuran yang sangat besar ini dan hati ini tidak menggunakan kriteria – kriteria tertentu dalammemilih objek – objek yang dapat memasuki dirinya.Lalu?Apa lagi kelebihan hati seluas samudera ?Coba pungut batu dari pinggir jalan atau halaman rumahmu. Coba lemparkan batu tersebut ke dalam bak mandimu.Masih bisa melihat batu itu jatuh perlahan2 hingga tergeletak di dasar bak mandimu?Masih pastinya ya…Masih mau mandi dengan air dari bak itu setelah batu itu tercelup kedalamnya?Gue sih enggak.. gue ga yakin gue mau mandi menggunakan air yang sudah dimasuki batu yang diambil dari jalan.Tapi coba, pungut kembali seratus batu dari jalan dan lemparkan semua ke tengah laut.Apakah kamu dapat mengikuti jatuhnya batu – batu tersebut perlahan – lahan hingga ke dasar laut?Kecuali kamu berada didalam air dan menggunakan peralatan menyelam, pastinya tidak bisa yaa….Sama seperti konsep gue tentang hati seluas samuderaPandangan kita sangat terbatas bila berhadapan dengan hati seluas samudera. Kita akan sulit untuk mengamati suatu ‘pisau’ kehidupan maupun ‘kue’ kehidupan yang masuk kedalam hati seluas samudera.Hati seluas samudera tidak memiliki dasar yang mampu diamati dengan jelas oleh mata awam. Hati tersebut tidak akan mengingat – ingat baik ‘pisau’ maupun ‘kue’ yang masuk kedalamnya. Dibiarkan saja ‘pisau’ dan ‘ku’ tersebut jatuh kebagian yang paling dalam dan paling sadar dan tidak akan terlihat oleh orang awam dan bahkan oleh dirinya sendiri.Coba lemparkan seember pasir hitam ke tengah laut. Apakah kamu masih mau berenang dilaut itu?Pasih masih mau yaa… toh nanti juga mandi?!Sama seperti hati seluas samudera, dia tidak menolak hal – hal ‘kotor’, hal – hal ‘jahat’ yangharus dihadapinya. Dia juga tidak akan menjadi kotor dan menjadi tidak berguna disaat hal – hal tersebut masuk ke dalam dirinya.Dia tetap menerima, padahal dia tau itu tidak baik untuk dirinya, dia tau bahwa hal itu bisa membuat dia menjadi buruk, tapi sedemikian luas dirinya sampai ia mampu menetralkan hal – hal ‘hitam’ itu menjadi tidak berarti dan dia juga mampu tetap menjadikan dirinya tetap berguna karena yakin masih akan ada proses dimana sesuatu yang baik akan menjadi bersih dan baik kembali.Apapun bisa masuk kedalam lautan.Ikan – ikan kecil.. karang … bangkai becak yang dijadikan rumpon.. kapal – kapal ikan bahkan kapal – kapal perang… anjungan minyak lepas pantai… bahkan bangkai peralatan luar angkasa juga dijatuhkan ke tengah laut.Luar biasa bukan kekuatan lautan itu.Hati seluas samudera mampu menampung apa saja.Tidak hanya ‘kue’ kehidupan yangmanis dan lezat saja yang mampu ia tampung. ‘Pisau’ kehidupan, mulai dari ukuran silet, pisau daging bahkan mungkin sampai pisau gilotin sekalipun mampu diterimanya,Hati seluas samudera mampu menerima segala perilaku – perilaku, sikap – sikap, hal –hal getir. Diijinkannya semua hal – hal tersebut masuk kedalam dirinya. Dan ia mampu meletakkan semuanya itu didasar hatinya, tanpa perlu mengingat – ingatnya kembali karena ia sendiri sulit untuk melihat ke dasar hatinya,Dan seperti laut yng tak pernah kehilangan kedalamannya dan menjadi dangkal disebabkan masuknya objek – objek asing, hati seluas samudera tidak pernah kehilangankedalamannya hanya karena hal – hal kehidupan yang harus diterimanya. Ia tetap siap dan bersedia untuk hal – hal lain yang mungkin sudah menunggu untuk dihadapi.Yang terakhir,Ketenangan dan keganasan yang dimiliki samudera…Bahkan setelah pesawat luar angkasa yang berbeban ratusan ton jatuh kedalam laut, dalam hitungan detik, permukaannya akan kembali rata seperti semula.. dalam hitungan detik juga, permukaannya kembali menjadi tenang.. seperti tidak ada yang terjadi.. seperti tidak ada apa – apa..Gue sangat mencoba untuk belajar tentang ketenangan dari sang laut.Belajar, sebagaimanapun ‘berat’nya hal – hal yang gue terima, sebagaimanapun ‘guncang’nya gue karena hal tersebut.. gue berusaha untuk memperoleh ketenangan gue kembali.. berusaha untuk tidak menunjukkan bahwa sesuatu telah terjadi… bahwa gue harus memendam sesuatu didasar hati gue yang paling dalam.Keganasan yang dimiliki laut membuat semuaorang segan untuk menganggap enteng laut. Segala persiapan dibuthkan saat sekelompok orang hendak melayari lautan.Hahahaha… ini juga yang gue pelajari.. bahwa kekuatan dan keganasan yang tersimpan didalam hati gue merupakan salah satu hal yang harus gue kuasai dan atur sehingga tidak membuat orang – orang menjadi takut terhadap gue.Yang gue butuhkan dari orang lain adalah ‘respect’ bukan ketakutan.Kekuatan hati seluas samudera yang luar biasa
It could take anything in this worldEven the biggest and the most bitterness of lifeIt never lost its depthIt always ready for new things in life

No comments:

Post a Comment