Tuesday 28 June 2016

Hari Pagerwesi

Hari Pagerwesi

Pagerwesi


Pagerwesi berasal dari kata pager artinya pagar serta wesi artinya besi atau kuat jadi Pagerwesi artinya Pagar dari besi yang melambangkan suatu perlindungan yang kuat. 

Besi disini bukan berarti yang sebenarnya tetapi sebagai suatu simbol saja yang artinya pagar yang melindungi kita adalah pagar yang kuat dan kokoh seperti besi.


Hari Raya Pagerwesi jatuh pada hari Rabu (Budha) Kliwon, wuku Sintha. Hari raya yang jatuhnya pada urutan awal dari 30 nama Wuku yang ada yaitu Sintha berkaitan erat dengan hari Saraswati yang jatuhnya pada wuku paling akhir yaitu pada hari Sabtu Umanis, wuku Watugunung.


Makna hari Pagerwesi adalah hari yang dirayakan untuk memuliakan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Pramesti Guru (Tuhan sebagai Guru Alam Semesta). Hari Pagerwesi mengandung filosofi sebagai simbol keteguhan iman dan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh manusia, sebab tanpa ilmu pengetahuan kehidupan manusia menjadi gelap(Awidya).Hubungan hari Saraswati terhadap hari Pagerwesi di Bali. 


Seperti dikatakan di atas Saraswati dirayakan pada hari Sabtu wuku Watugunung (wuku paling akhir) yaitu hari dimana turunnya ilmu pengetahuan maknanya adalah manusia sebelum memulai awal yang baru harus dibekali dengan pengetahuan untuk menjalani hidup yang baru diawal, sebab tanpa ilmu pengetahuan hidup manusia menjadi gelap.


Setelah Saraswati besoknya adalah Banyu pinaruh adalah penyucian diri dengan mandi di laut atau sumber mata air dengan tujuan supaya ilmu pengetahuan yang diperoleh bisa digunakan untuk tujuan yang baik.


Kemudian esoknya pada hari senin disebut Soma ribek yang dimaknai sebagai hari dimana Ida Sang Hyang widhi melimpahkan anugerahnya berupa kesuburan tanah dan hasil panen yang melimpah yang bisa menunjang kehidupan manusia. 


Selanjutnya pada hari selasa disebut dengan Sabuhmas ini maknanya adalah karena manusia sudah mampu menggunakan ilmu pengetahuan dan hasil bumi yang melimpah untuk kebaikan jalan Dahrma maka sebagai rasa syukur pada hari Sabuhmas ini manusia memuja manifestasi Tuhan sebagai Mahadewa.


Setelah itu pada Hari Rabu wuku Sintha kita sebuat sebagai Hari Pagerwesi dimana pada hari ini kita bersyukur kepada Tuhan atas ilmu dan anugerah yang telah dilimpahkan dipakai untuk menjalankan Dharma, oleh karenaitu pada hari umat Hindu semakin mengukuhkan tekad dengan melindungi diri dari berbagai godaan negatif yang bisa menjerumuskan untuk memakai ilmu pengetahuan untuk kejahatan.


Seperti itulah makan Pagerwesi dimana kita harus punya benteng pertahanan yang kuat dari segala godaan untuk berbuat jahat atau berbuat di jalanAdharma.


Nah itulah penjelasan dan makna dari hari raya Pagerwesi serta hubungan hari Saraswati terhadap hari Pagerwesi di Bali yang nakbloog ambil dari beberapa sumber.


Seperti biasa, materi yang disajikan diatas tak jauh dan tak lain hasil COPAS, iya.. benar 99,9999% menjiplak. Karena lupa bookmark dan tersesat jadi sumber artiket tidak nakbloog sertakan.


semoga saja dapat bermanfaat bagi kita semua.      









No comments:

Post a Comment